Senin, 04 Juli 2011

PERMINTAAN UANG

TEORI KUANTITAS UANG TRADISIONAL

Teori Kuantitas adalah teori moneter yang mendasarkan dirinya pada teori klasik. Asumsi yang digunakan sama dengan asumsi teori klasik.

Teori Kuantitas Uang tradisional dikembangkan oleh para ahli ekonomi klasik
- Crude Quantity Theory of Money
- Transactions Velocity Approach
- Cash Balance Approach
- Income Version of The Cambridge Equation

Crude Quantity Theory of Money

1. Richard Cantillon (1734)
Penambahan uang yang efektif dalam suatu negara akan menyebabkan penambahan yang sebanding dengan konsumsi, dan secara bertahap akan mendorong kenaikan harga.

2. David Hume (1752)
Mengemukakan teori bahwa tingkat harga proporsional dengan jumlah uang dinyatakan dalam bentuk persaman
    P = f (M) atau M = k P  , dimana M = Supply of money, dan P = Price level..

Apabila Mnaik 2kali maka P akan naik 2x pula atau nilai uang turun 1/2 kali, dengan rumus P = 1/V


Teori Permintaan Uang J.M Keynes

Dalam buku THe General theory of employment, Interest, and Money karangan J.M Keynes  menitik beratkan pada usaha-usaha menanggulangi situasi ekonomi depresi ketika tingkat pengagguran tinggi.

Teori Keynes Membahas hub. antara sektor riil dengan sektor moneter yang ditunjukkan melalui hubungan - hubungan sbb :
1. Ms dan Md dalam masyarakat menentukan tingkat bunga yang berlaku
2. Tingkat bunga yang berlaku menentukan tingkat investasi masyarakat
3. Tingkat Investasi bersama-sama faktor penentu income lainnya akan menentukan tingkat pendapatan.

Ada tiga motiv yang mendasari Permintaan Uang dari Teori Keynes.
1. Motif Transaksi yaitu motif memegang uang untuk melakukan transaksi dalam memenuhi kebutuhan hidupnya ( Mt = k Y)
2. Motif Berjaga-jaga yaitu motif yang akan digunakan untuk menghadapi ketidakpastian masa yang akan datang ( Mj = kY, maka Mt = Mj ==k Y)
3. Motif Spekulasi  bahwa uang merupakan salah satu alternatif bentuk asset selain bentu asset lainnya.
( Msp = f (r))

Permintaan Uang secara Total adalah, L = k Y + f (r)

Kesimpulan dari Teori Keynes :
-Keynes berpendapat : sektor riil dipengaruhi oleh C,I,G dan T. Sektor moneter hanya dapat mempengaruhi saktor riil melalui perubahan r akibat perubahan Ms diteruskan reaksi investasi karena perubahan r, Bila kondisi tersebut tidak dipenuhi maka sektor moneter tidak ada pengaruh terhadap sektor riil.
- Pengaruh perubahan Jumlah uang beredar terhadap sektor riil berjalan tidak langsung yaitu melalui mekanisme peruahan tingkat bunga dan investasi lebih dahulu.
- Teori permintaan uang Keynes didasri oleh Mt, dan Msp dengan memperhitungkan adanya ketidak pastian masa depan yang menyebabkan timbulnya peranan ekspektasi dalam permintaan uang.
- keynes menyatakan bahwa equilibrium yang tercapai tidak selalu dalam kondisi full employment. perlu adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian agar tercapaikondisi full employment. kebijakan fiskal merupakan sarana yang ampuh untuk mencapai tujuan tersebut (aliran fiskalis)
- Arti uang yang digunakan keynes mencakup uang kartal dan uang giral , fungsi uang sebagai alat tukar dan penyimpanan nilai.


Perkembangan selanjutnya dari Teori Keynes

Perkemngan selanjutnya dari teori keynes didasarkan pada motif transaksi (W.J Boumol 1952) dan motif spekulasi (James Tobin)

- Pendekatan Inventori/penyediaaan Boumol :
Permintaan uang seperti permintaan terhadap persediaan (Stock) yang setiap saat dipakai untuk memenuhi berbagai keperluan yang muncul setiap saat, tetapi untuk mengelola diperlukan biaya, maka diperlukan jumlah persediaan yang optimum (Biaya minimun).

- Permintaan uang untuk transaksi, akan diperoleh manfaat tetapi juga ada biata untuk memegang uang terdiri dari :
1. Biaya transaksi untuk menukar antara obligasi dengan uang
2. Opportunity cost memegang uang berupa tingkat bunga dari obligasi (r)

- Penentuan uang kas (persediaan) yang optimum, yang menghaslkan biaya minimum dijelaskan sbb.
Biaya total untuk memegang uang kas (TC) terdiri dari biaya perantasa (b. T/C) dan biaya bunga (r. C/2) dengan rumus :  TC - b. (T/C) + r. (C/2)


- Jumlah Uang Kas yang Optimal (C) :
(dTC/dC) = -b. T/C^2 + r/2 = 0
maka :


           C = (2b T/r)^1/2


- Uang kas yang ditahan setiap saat sebesar C/2, maka :
Persamaan permintaan uang kas riil Md/P = C/2 = 1/2 ( 2 bT/r) ^2 atau
Md = 1/2 (2bT/r) ^1/2. P

Implikasi dari teori Boumol :
-Tingkat bunga mempengaruhi permintaa uang untuk transaksi karena adanya opportunity cost dalam memegann uang.
-Adanya economies of scale dalam penggunaan uang, artinya jika ada peningkatan pendapatan ( nilai transaksi, T) maka persentase kenaikan uang kas yang diinginkan (Md) lebih kecil daripada kenaikan nilai transaksinya.
-Permintaa uang kas untuk tujuan transaksi tergantung pada tingkat bunga serta biaya perantara ( teori keynes : permintaan uang untuk tujuan transaksi hanya tergantung dari pendapatan).
-Perkembangan / kemajuan teknologi yang menyebabkan turunya ongkos/ biaya transaksi akan mengakibatkan turunya rata-rata kas yang dipegang oleh individu
-motif berjaga-jaga dalam permintaan uang. muncul karena adanya ketidakpastian dalam arus uang masuk dan keluar.

1 komentar:

  1. ANTARA TINGKAT INVESTASI DENGAN MOTIF PERMINTAAN AKAN UANG (MOTIF TRANSAKSI, SPEKULASI, DAN BERJAGA-JAGA) adalah saling berhubungan

    BalasHapus